Indramayu
District is an area that has considerable tourism potential potential
for natural resources, traditions, arts and culture and history. Some
of the potential of tourism has been developed but are still a lot that
has not been explored to the maximum when the potential is an asset as
an investment attraction area in the field of tourism. Tourism
in Indramayu District consists of nature tourism, agro tourism,
pilgrimage tourism, spiritual tourism and culinary tourism.1. NATUREa. Lizard IslandThe island is a tourist attraction with marine parks and marine ornamental fish and beautiful coral reefs are beautiful. White
sand and mangrove mangrove plants are fairly complete its kind, monitor
lizards and colonies of the lighthouse tower was built by ZN. Willem in 1872 hyistoris have appeal, especially for tourists who are interested in building - ancient buildings. Recreational activities that can be done on the island of Komodo is diving, fishing, snorkeling and adventure tourism. Komodo island has area of 120 ha located 40 km north of Indramayu that can be reached by boat fishermen.
b.. BeachIn
Indramayu there are several beaches that can be made in a place of
recreation among other Tirtamaya Beach, Beach at Subdistrict Junti
Glayem nyuat: Balongan Beautiful Beaches in District Balongan: Coast and
in the District Kandanghaur sledge. Beach - the beach has its own charm than as marine tourism, beautiful beaches are also places merapatnya Prahu-Prahu fishermen.Sledge coast, has its own history because this beach in 1942 is where Japanese troops landed.. Tirtamaya
beach is one of the many places visited by the tour, apart from some
safe bath also has a beautiful panoramic view especially during sunrise
and sunset beach is located in Juntinyuat.
c. There>. Bojong situ SariIs an existing tourist sites in downtown Indramayu. It
has an area of 6ha ± water surface which is equipped with tourist
facilities such as water boom water, water bicycle, boat tours and
paddle sports. Bojong juice there is also ideal for fishing and camping activities.
>. There BolangLocated
in the village district Jatisura cikedung ± 20 km from the town of
Indramayu and Situ Bolang is one alternative to travel comfortable and
quiet atmosphere that supported rural feel with panoramic pesawahan and
trees.
>. Brahim situIt is situated in the village Babadan Sindang District.
>. Reservoir CipancuhReservoir is located in District cipancuh haurgelis.d.. Banjar monkey colonyThis
attraction is located in the village Jatibarang Bulak district about 17
km from the town of Indramayu and objects is a lot of tourists visit
because of its uniqueness is that there is a monkey colony since
antiquity until now has 41 tails.
2. Agro TourismAs
an area with a lot of eucalyptus forests Indramayu District has an
interesting object Agrotourism situated in District Cikedung, which can
be seen starting from the process of planting, eucalyptus pemeliharahaan
until production of eucalyptus oil. Other agro tourism in the village of Pine District and Village Losarang Cangkring.
3. Pilgrimage Tourisma.. Site Tomb of Prince Arya WiralodraRaden is the founder of Arya Wiralodra Indramayu. The
tomb is located in the Village wiralodra Sindang (field Krapyak)
District Sindang approximately 500 m west of Indramayu Regency Hall.
b. The tomb site SelaweThe site is located in the Village District Dermayu Sindang about 1 km from the city center Indramayu. In the tomb there is the tomb of Prince selawe the Master of Palembang, one challenger Nyi Endang Darma also 24 graves students.
c.. The tomb site Buyut TambiBurial site is located in District DesaTambi Sliyeg. about 20 km from the town of Indramayu.4. Religious TourismReligious Tourism Al Zaetun Ma'hadIs
a Modern Islamic Boarding School largest and grandest in Southeast Asia
with a total area of the boarding school complex about 1,200 ha, is
located in the Village Blooms Jaya subdistrict Gantar Indrarmayu
District, Integrated Boarding School is a center of education and the
development of a culture of peace with various completeness of its
facilities is a milestone that implements environmentally sound development a reality.CITY TOURa.Alun-squareIs
called regular or City Centre Square, as well as the central
organization of the regional government and in the afternoon this area
became crowded ..
Deer or Deer 2.Tugu BunderanStanding
tall at the crossroads of the town's entrance from the direction of
Cirebon Indramayu, is a picture of the history of gold that led Deer
Raden Aria Wiralodra and showing the direction lies the valley that
became the forerunner Cimanuk Indramayu District.
3.Tugu MangoLocated five were in-roads into the city from the direction Indramayu Jakarta. This monument illustrates that the City Indramayu as the producer of mangoes which a trade mark Indramayu District.
Great 4.MasjidIs the work of ethnic Chinese architects where mosque is located in downtown adjacent to Government Center / Hall Indramayu.
Oil 5.Kilang BalonganIs an oil and gas resources are located + 6 KM from the city center Indramayu, which is managed by Pertamina UP VI. As
the processing of crude oil into gasoline, diesel, kerosene and other
is a tourist attraction for Science and Technology (Science &
Technology) to Indramayu. The
existence of potential oil and gas in Indramayu had been predicted by
Raden Aria Wiralodra written in Bahasa Sangsekerta and is now contained
in the inscription Aria Wiralodra.
SUPPORTING FACILITIES TourismTourism support facilities located in Indramayu is the Hotel / Lodging:1. Hotel New Trisula (Jl Panjaitan Indramayu No. 77)2. Hotel Wiwi Mighty! , 2 (Jl Tridaya No. 2 Indramayu)3. Hotel Prima (Jl Panjaitan Indramayu No. 56)4. Hotel Handayani (Jl Twins - Bojongsari Indramayu)5. Hotel Garuda 1, 2, 3 (Jl Sudirman / roundabout Deer Indramayu)6. Pensions Rini (Jl. Sudirman Indramayu)7. Lodging Kopsuka (Jl MT Haryono Indramayu)8. Hotel Banjarsari (Jl Banjar Jatibarang)9. Hotel Prambanan (Jl Siliwangi Jatibarang)Various 10.Hotel New (Jl Siliwangi Jatibarang)11.Hotel Prosperity Abadi (Jl Raya Bulak Jatibarang)New Simple 12.Hotel (Jl Tuparev Jatibarang)13.Hotel Flamingo (Jl By Pass Losarang-Ds Santing - Kec gLosarang)Beautiful Flowers 14.Hotel (Jl By Pass Losarang)15.Hotel Sariratu (Jl Raya Santing - Losarang)16.Hotel Dharma Tour (Road Patrol District Sukra)17.Hotel Tirtaloka (Jl Tirtaloka Haurgeulis)18.Penginapan Purnama (Jl Jati - Haurgeulis)19.Penginapan Sampurna (Sukajati-Haurgeulis Village Road)
jam(wib)indonesia
Friday, November 18, 2011
Friday, October 14, 2011
TIGA CORAK KEHIDUPAN
(Tilakkhana)
(Tilakkhana)
Segala sesuatu yang berkondisi adalah anicca. Apabila dengan kebijaksanaan orang dapat melihat hal ini; maka ia akan merasa jemu dengan penderitaan. Inilah Jalan yang membawa pada kesucian.(Dhammapada 277)
"Sabbe sankhara dukkha`ti. Yada pannaya passati; atha nibbindati dukkhe. Esa maggo visuddhiya."Segala sesuatu yang berkondisi adalah dukkha. Apabila dengan kebijaksanaan orang dapat melihat hal ini, maka ia akan merasa jemu dengan penderitaan. Inilah Jalan yang membawa pada kesucian.(Dhammapada 278)
"Sabbe dhamma anatta`ti. Yada pannaya passati; atha nibbindati dukkhe. Esa maggo visuddhiya."Segala dhamma (kebenaran) adalah anatta. Apabila dengan kebijaksanaan orang dapat melihat ini, maka ia akan merasa jemu dengan penderitaan. Inilah Jalan yang membawa pada kesucian.(Dhammapada 279)
Tilakkhana atau tiga corak, ciri, karakteristik yaitu anicca, dukkha dan anatta, merupakan tiga corak, ciri, karakteristik yang ada di setiap segala sesuatu atau fenomena yang terbentuk dari perpaduan unsur (berkondisi) yang ada di alam semesta ini, termasuk makhluk hidup. Ciri ini merupakan salah satu bentuk dari Hukum Kebenaran Mutlak (Paramatha-sacca) karena berlaku dimana saja dan kapan saja.
Anicca
Anicca berasal dari kata ”an” yang merupakan bentuk negatif atau sering diterjemahkan sebagai tidak atau bukan. Dan ”nicca” yang berarti tetap, selalu ada, kekal, abadi. Jadi kata ”an-nicca” berarti tidak tetap, tidak selalu ada, tidak kekal, tidak abadi, berubah. Dalam bahasa Sanskerta disebut juga sebagai anitya.
Sabbe sankhara anicca berarti segala sesuatu yang berkondisi, terbentuk dari perpaduan unsur, merupakan sesuatu yang mengalami perubahan, tidak kekal.
Semua fenomena yang ada di dalam alam semesta ini selalu dalam keadaan bergerak dan mengalami proses, yaitu:
Upadana (timbul), kemudian Thiti (berlangsung), dan kemudian Bhanga (berakhir/lenyap).
Mengapa segala fenomena mengalami perubahan atau tidak kekal? Hal ini karena sudah menjadi sifat alami dari segala sesuatu yang terbentuk dari perpaduan unsur akan mengalami perubahan, ketidakkekalan.
Dukkha
Dukkha berasal dari kata ”du” yang berarti sukar dan kata ”kha” yang berarti dipikul, ditahan. Jadi kata ”du-kha” berarti sesuatu atau beban yang sukar untuk dipikul. Jadi kata ”duh-kha” berarti sesuatu atau beban yang sukar untuk dipikul. Pada umumnya dukkha dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai penderitaan, ketidakpuasan, beban.
Sabbe sankhara dukkha berarti segala sesuatu yang berkondisi, terbentuk dari perpaduan unsur, merupakan sesuatu yang tidak memuaskan yang akan menimbulkan beban berat atau penderitaan.
Mengapa segala fenomena tidak memuaskan dan menimbulkan beban berat atau penderitaan? Hal ini dikarenakan segala fenomena tersebut mengalami perubahan, tidak kekal. Dan ketika kita tidak bisa memahami dan menerima bahwa segala fenomena selalu mengalami perubahan, tidak kekal, maka timbul perasaan ketidaksukaan, ketidakpuasan pada diri kita dan akhirnya menimbulkan beban berat atau penderitaan.
Anatta
Anatta berasal dari kata ”an” yang merupakan bentuk negatif atau sering diterjemahkan sebagai tidak atau bukan. Dan ”atta” berarti berarti diri sejati atau inti/`roh`. Dalam bahasa Sanskerta disebut juga sebagai anatman. Jadi kata ”an-atta” berarti bukan diri sejati atau tanpa inti/`roh`.
Sabbe dhamma anatta berarti segala dhamma (kebenaran) yang berkondisi, terbentuk dari perpaduan unsur, dan juga yang tidak berkondisi, tidak terbentuk dari perpaduan unsur merupakan sesuatu yang tidak memiliki inti/`roh` dan bukan diri yang sejati.
Beberapa orang telah salah memahami mengenai ajaran anatta dengan beranggapan bahwa tidak ada diri, tidak ada yang namanya orang/person (puggala). Anggapan ini keliru. Guru Buddha tidak mengajarkan hal ini. Beliau mengajarkan bahwa ada yang disebut dengan diri atau orang/person (puggala), tetapi diri atau orang/person (puggala) tersebut bukanlah benar-benar inti atau jati diri dari diri atau orang (person) tersebut, melainkan hanyalah merupakan perpaduan unsur-unsur yang membentuk, yang membuatnya ada atau eksis yang suatu saat akan mengalami perubahan. Karena perpaduan unsur-unsur inilah diri seseorang terbentuk. Dan karena segala sesuatu yang terbentuk dari perpaduan dari unsur-unsur pasti mengalami perubahan, maka diri seseorang pun mengalami perubahan, penguraian, yang akhirnya eksistensi dari diri seseorang tidak lagi ada atau eksis. Inilah mengapa dikatakan tidak memiliki inti atau bukan diri sejati.
Mengapa segala fenomena tidak ada inti atau bukan diri sejati?
Di dalam Anattalakkhana Sutta; Samyutta Nikaya 22.59 {S 3.66}, Guru Buddha menjelaskan bahwa Rupa (jasmani), Vendana (perasaan), Sanna (pencerapan), Sankhara (pikiran) dan Vinnana (kesadaran) disebut sebagai Panca Khanda (lima kelompok kehidupan/kegemaran) yang semuanya bukanlah diri sejati. Jika Khanda itu merupakan diri sejati, maka tidak akan mengalami penderitaan, dan semua keinginan seseorang akan kandha-nya akan terpenuhi, ”Biarkan Kandha-ku seperti ini dan bukan seperti itu.”
Tetapi karena khanda tidak dapat dikendalikan sesuai dengan keinginan atau harapan seseorang, ” Biarkan Kandha-ku seperti ini dan bukan seperti itu”, dan juga mengalami penderitaan, maka dikatakan bahwa kandha bukanlah diri sejati.
Selain ajaran Anatta yang diajarkan oleh Guru Buddha, di dunia ini terdapat 2 ajaran atau paham lain yang terdapat dalam kepercayaan lain, yaitu:
- Attavada, yaitu paham atau ajaran yang menyatakan bahwa terdapat atta atau inti atau diri sejati yang tidak mengalami perubahan, yang ada sepanjang masa atau abadi meskipun melalui tahap kelahiran kembali. Paham ini juga disebut sebagai paham Eternalisme (paham ini tidak dibenarkan oleh Sang Buddha).
- Ucchedavada, yaitu paham atau ajaran yang menyatakan bahwa sama sekali tidak terdapat atta atau diri, dimana ketika mati maka semuanya akan turut lenyap, tidak membentuk apapun lagi, tidak meengalami kelahiran kembali. Paham ini juga disebut sebagai paham Nihilisme (paham ini tidak dibenarkan oleh Sang Buddha).
Contoh lain tentang ajaran Anatta, ketika kita membuat roti. Roti dibuat dengan memakai tepung, ragi, gula, garam, mentega, susu, air, api, tenaga kerja dan lain-lain Tetapi setelah menjadi roti tidak mungkin kita akan menunjuk satu bagian tertentu dan mengatakan: ini adalah tepungnya, ini garamnya, ini menteganya, ini airnya, ini apinya, ini tenaga kerjanya dst. Karena setelah bahan-bahan itu diaduk menjadi satu dan dibakar di oven, maka bahan-bahan itu telah berubah sama sekali. Meskipun roti itu terdiri dari bahan-bahan yang tersebut di atas, namun setelah melalui proses pembuatan dan pembakaran di oven telah menjadi sesuatu yang baru sama sekali dan tidak mungkin lagi untuk mengembalikannya dalam bentuknya yang semula.
Pemahaman akan ajaran anatta dapat juga dianalisa dan direnungkan dalam ajaran mengenai Sebab-Musabab yang Saling Bergantungan (Paticcasamuppada).
sumber: Bhagavant.
Tuesday, October 11, 2011
Wednesday, September 28, 2011
hai...ini adalah postingan pertamaku .
saya disini coba akan membahas sesuatu yang menjadi pelajaran buat kita semua.
postingan pertamaku akan membahas ;BAGAIMANA PRISNSIP KERJA MESIN VAUM TRUK.
vacum truk adalah mesin pompa dengan cara kerja membuang oksigen yang ada dalam tabung. pada prinsipnya didalam ruangan tabung menjadi hampa udara.
saya disini coba akan membahas sesuatu yang menjadi pelajaran buat kita semua.
postingan pertamaku akan membahas ;BAGAIMANA PRISNSIP KERJA MESIN VAUM TRUK.
vacum truk adalah mesin pompa dengan cara kerja membuang oksigen yang ada dalam tabung. pada prinsipnya didalam ruangan tabung menjadi hampa udara.
Saturday, July 9, 2011
Saturday, July 2, 2011
Subscribe to:
Posts (Atom)